BRIN dan Pegiat Manuskrip Qomaruddin Kembali Blusukan Berburu Naskah, Puluhan Manuskrip Bakal Didigitalisasi

Qomaruddin Media

Qomaruddin Media

Qomaruddin.com — Seperti tak kenal lelah, perjuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama para sesepuh dan kawula muda pegiat manuskrip Qomaruddin untuk melestarikan manuskrip Sampurnan dan Pondok Pesantren Qomaruddin terus digalakkan demi melanjutkan jariyah ilmu para masyaikh dan kiai terdahulu.

Setelah sebelumnya mereka terjun langsung ke rumah-rumah tua pada Jumat (06/10/2023) kemarin, termasuk di rumah Ki Wasil (dulu rumah K. Abdurrahman), kali ini mereka pergi ke Rengel, Tuban, mengunjungi rumah Gus Zamroni.

Para sesepuh, kawula muda Pegiat Manuskrip Qomaruddin dan BRIN disambut ramah oleh Gus Zamroni. Berbincang, berdiskusi sambil berbahagia bersama di Pondok Pesantren Al-Ittihad An-Nawawi.

BRIN & Tim Manuskrip Qomaruddin dalam kunjungannya di Ponpes Al-Ittihad An-Nawawi Tuban pada 6 Oktober 2023

Di kediaman Gus Zamroni, ditemukan banyak kitab-kitab karangan KH. Nawawi (Mbah Sholeh Tsani) dan KH. Abu Ishaq Madyani. Tidak hanya terdapat kitab ngaji khas pondok, seperti Fathul Qorib, Safinah, dan sebagainya, tetapi ada juga tentang sejarah dan cerita kondisi realitas sosial zaman itu.

Selain oleh Gus Zamroni, penyambutan juga diberikan oleh Hasan Khudhori, yang juga menyimpan manuskrip yang memuat banyak khazanah keilmuan pesantren.

“Dhohire anak ingsun, paring asmo Ishaq … Nawawi,” kata Kepala Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat Ma’had Al-Jamiah, Kiai Mudhofar Usman membacakan nukilan Salah satu manuskrip. Dari keterangan tersebut, Kiai Mudhofar menjelaskan bahwa Madyani merupakan sebuah kunyah (sebutan Arab) dan Abu Ishak, maksudnya ayah dari Ishak.

Ditemukan ada tujuh naskah yang ada di kediaman Gus Zamroni, dan satu naskah dari Hasan Khudhori. Naskah manuskrip itu ditulis oleh KH. Abu Ishaq Madyani dan Mbah Semaun. Beberapa kitab berisi tentang tasawuf, akidah, dan cerita.

Setelah di Gus Zamroni, kawan-kawan berangkat lagi ke Nguruan, di kediaman Pak Burhan. Di kediaman Pak Buhan, juga ditemukan banyak manuskrip. Diantaranya: kitab Shorof, Attilmisani, Aqidatul Awwam, Sulam Taufiq, Barzanji, Qoshidah Tauhid, dan lain-lainnya termasuk doa-doa. Penyalin atas tulisannya itu juga bermacam-macam, termasuk sari tulisan Abu Ishaq.

“Kertas-kertas dari manuskrip Sampurnan itu adalah kertas Eropa. Kertas Eropa itu pasti dari impor. Dan lebih mahal dari kertas daluwang,” kata Agus Iswanto. Di Nguruan, total ada 14 jilid yang bisa didigitalisasi. Sementara ada beberapa lembaran penting yang mungkin bisa diselamatkan.

Artikel Terkait

1 thought on “BRIN dan Pegiat Manuskrip Qomaruddin Kembali Blusukan Berburu Naskah, Puluhan Manuskrip Bakal Didigitalisasi”

  1. Pingback: Rihlah Ilmiah Tim Manuskrip Qomaruddin, Hadiri Daurah Tahqiq di Jombang - Qomaruddin.com

Leave a Comment