Pondok Qomaruddin Terima Penghargaan Pesantren Berusia Lebih dari 1 Abad

Qomaruddin Media

Qomaruddin Media

Ketua Pondok Pesantren Qomaruddin, KH. Muhammad Alauddin berfoto bersama dengan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) saat menghadiri acara Malam Anugerah Satu Abad NU yang digelar PBNU di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Selasa (31/1).

Qomaruddin.com – Dalam kegiatan Anugerah Satu Abad NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan penghargaan kepada pondok pesantren di Indonesia yang telah berusia lebih dari 100 tahun.

Sebanyak 68 pondok pesantren berusia lebih dari satu abad tersebut menerima penghargaan dalam acara Malam Anugerah Satu Abad NU yang digelar PBNU di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Selasa (31/1).

Pondok Pesantren Qomaruddin mendapat anugerah sebagai salah satu penerima penghargaan pada kategori Pondok Pesantren Berusia lebih 1 Abad dengan menempati urutan ke 9 dari 68 pondok pesantren penerima penghargaan yang tersebar di Indonesia.

Pondok Pesantren Qomaruddin yang berlokasi di desa Bungah Kecamatan Bungah ini telah berdiri sejak tahun 1747, artinya tahun ini lembaga pendidikan Islam yang masyhur dengan spesialis ilmu tasawwuf dan fikih ini menginjak usia 2.5 Abad.

Untuk diketahui cikal bakal keberadaan Pesantren ini pada tahun 1747 dirintis oleh Kyai Qomaruddin setelah menetap dan mengajar ilmu dengan nama awal Pesantren Sampurnan.

Setelah Kyai Qomaruddin wafat pada tahun 1757, pesantren Qomaruddin diteruskan oleh Nyai Hafshoh (Istri Kyai Qomaruddin). Di tahun 1801, putra Kyai Qomaruddin, KH. Harun (Mbah Sholeh Awal) melanjutkan perjuangan orang tuanya untuk mengembangkan ilmu agama di Bungah.

Setelah Mbah Sholeh Awal wafat pada tahun 1838, perjuangan dilanjutkan oleh Kiai Basyir hingga tahun 1860. Di masa Kiai Basyir, pondok pesantren Qomaruddin mulai mengalami pembangunan yang signifikan. Kepemimpinan pondok pesantren Qomaruddin kemudian dilanjutkan oleh KH. Musthofa yang berlangsung selama 2 tahun.

Di tahun 1862, pondok pesantren Qomaruddin dipimpin oleh KH. Nawawi atau Mbah Sholeh Tsani. Di masa Mbah Sholeh Tsani, pondok pesantren Qomaruddin berkembang menjadi semakin pesat dan semakin banyak pula kajian terhadap kitab-kitab fiqih Banyak karya kitab yang ditulis oleh Kyai Nawawi, dinataranya kitab Qashidah fis Shaum dan Qashidah lis Shibyan (tentang ketauhidan).

Secara berturut-turut, pemangku pondok pesantren Qomaruddin adalah dilanjutkan oleh Kiai Ismail, memangku tahun 1902-1948 M/1320-1368 H; Kiai Shalih Musthofa memangku tahun 1948-1982 M/1368-1402 H; Kiai Ahmad Muhammad al-Hammad, memangku tahun 1982 M-2013 M/ 1402 H-1435H; dan Kiai Moh. Iklil, memangku mulai tahun 2013 M – Sekarang.

Artikel Terkait

Leave a Comment