SMK Assa’adah Warnai Pondok Romadhon 1445 H Dengan Kultur Qomaruddin

Qomaruddin Media

Qomaruddin Media

Qomaruddin.com — Siswa-siswi SMK Assa’adah warnai Pondok Romadhon 1445 H dengan berbagai macam kegiatan, mulai dari salat dhuha, khotmil quran, pembekalan ‘ubudiyah, hingga ngaji kitab yang khas dengan kultur Pondok Qomaruddin. 

Pondok Romadhon tersebut diselenggarakan sejak tanggal 1 Ramadan hingga 20 Ramadan, mengikuti kalender pemerintah dengan diikuti oleh seluruh siswa. Dalam pelaksanaannya, Ketua Pondok Romadhon 1445 H SMK Assa’adah, Ahmad Iqomuddin menjelaskan bahwa ada 2 sesi yang dijalani siswa-siswi dalam Pondok Romadhon. 

Yang pertama, dimulai sejak pukul 08:00, siswa-siswi mengikuti beberapa rangkaian kebiasaan atau kultur Pondok Qomaruddin, di antaranya: jamaah salat dhuha bersama-sama, tadarus quran, khotmil quran, pelajaran ‘ubudiyah, hingga bimbingan-bimbingan. Kedua, sesi ngaji bersama para ustaz yang dikelompokkan berdasarkan jenjang kelas. 

“Ada penekanan SMK Assa’adah dalam bimbingan baca Al-Qur’an. Dan khusus untuk kelas 12, kita memberikan ngaji kitab yang biasa dingajikan di Pondok Qomaruddin, termasuk Taklim Mutaallim, Fiqhun Nisa, juga Safinah Bi Riwayati KH Sholeh Tsani,” kata Iqomuddin.

Iqomuddin menuturkan juga bahwa kegiatan Pondok Romadhon SMK Assa’adah 1445 ini salah satu tujuannya adalah agar siswa-siswi yang tidak mukim di asrama pesantren juga merasakan kultur Pesantren Qomaruddin.

“Kultur pesantren Sampurnan–Qomaruddin itu tidak boleh hilang, meskipun sekolah kita SMK. Jadi, kita juga berupaya agar setiap siswa di SMK Assa’adah, juga mengetahui kedalaman agama, bukan hanya keilmuan vokasi atau teknik saja.”

“Keilmuan agama itu juga akan sangat bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk kehidupan sosial,” tambahnya.

Lebih lanjut, Iqomuddin berharap agar siswa-siswi SMK Assa’adah ke depannya bisa istikamah melakukan amaliyah dan ubudiyah yang diajarkan dengan pembiasan kultur Pondok Qomaruddin, tidak hanya di bulan puasa, tapi juga setelah selesai bulan puasa. Misalnya, salat dhuha, tadarus, dan sebagainya.

“Jadi harapannya, siswa-siswi bisa terus semangat mengamalkan ilmunya. Dan untuk SMK Assa’adah, agar pembiasan-pembiasaan ibadah ini supaya tidak hanya berlangsung saat bulan suci, tapi juga bisa dilakukan secara istikamah setiap hari,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment