Rumah Vokasi Indonesia Komitmen Menjadi Mediator Dunia Pendidikan dan Dunia Usaha

Qomaruddin Media

Qomaruddin Media

Qomaruddin.com — Sebagai bentuk komitmen menjadi mediator antara dunia pendidikan dan dunia usaha, Rumah Vokasi Indonesia menggelar acara Pra-Sosialisasi Link and Match dengan menghadirkan puluhan perwakilan dari SMK dan perusahaan di Gedung Pusat Penelitian Semen pada Selasa 27 September 2022.

Selain bertujuan menjadi mediator, acara bertajuk ‘Kolaborasi Menciptakan Sinergi Perubahan Menuju Peningkatan Keterampilan SDM Kota Gresik dan Siap Bersaing di Dunia Industri dan Kewirausahaan’ itu juga bertujuan untuk melatih peserta didik menjadi wiraswasta.

Direktur Rumah Vokasi, H. M. Choirul Rizal menjelaskan bahwa Rumah Vokasi sejak dilantik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 4 bulan lalu, pihaknya sudah melakukan MoU dengan total 60 SMK di Gresik dan sekitar 20-25 perusahaan.

“Intinya, adik-adik kelas 12 kita ajak ke perusahaan untuk diberikan pemagangan. Targetnya memang untuk siswa, tapi pendidikan dan pelatihannya juga untuk guru,” kata Choirul Rizal.

Bentuk sinergi antara Rumah Vokasi, dunia Pendidikan, dan dunia usaha salah satunya adalah membuat kurikulum bersama (terintegrasi). “Jadi kurikulumnya disamakan dulu. Jangan sampai ketika magang anak didik hanya disuruh bekerja. Tidak ada kurikulum yang baku yang disediakan oleh dunia usaha,” jelasnya.

“Kami berkomitmen akan membuat sinkronisasi kurikulum, sehingga pelajaran yang diajarkan para guru atau dosen di tempat pendidikan dapat langsung diimplementasikan di dunia usaha,” tambahnya.

Dalam perjalanannya, Rumah Vokasi Indonesia mengalami beberapa tantangan. Dari dunia Pendidikan misalnya, Chairul Rizal mengatakan ada banyak permintaan magang ke perusahaan dari sekolah. Sementara di sisi lain, dunia usaha menurut Chairul Rizal masih kurang terbuka karena beberapa perusahaan merasa bahwa anak sekolah malah akan “ngerepoti” di dunia usaha.

“Karena itu, jika sudah ada sinkronisasi kurikulum, Insyaallah adik-adik akan sangat membantu di dunia usaha. Jadi, sinkronisasi kurikulum ini sangat diperlukan,” pungkasnya.

Reporter: Ipung / Editor: Farid.

Artikel Terkait

Leave a Comment