Qomaruddin.com —Suasana meriah dan penuh semangat kewirausahaan menyelimuti SMK Assa’adah selama empat hari penuh dalam gelaran akbar OctoFest SMK Assa’adah, Senin (20/10/2025). Digelar di lapangan SMK Assa’adah, acara ini dirancang bukan hanya sebagai wadah berekspresi seni, tetapi juga sebagai laboratorium nyata untuk menanamkan jiwa wirausaha, kemandirian, dan kekompakan di kalangan siswa dengan mengusung tema “Glorious Smekdah”.
Kepala Sekolah SMK Assa’adah, Sumiati, mengungkapkan bahwa OctoFest kali ini dirangkai dengan Kegiatan Tengah Semester (KTS) sebagai langkah strategis untuk membentuk karakter siswa. “Kita ingin menanamkan jiwa kewirausahaan, menumbuhkan kreativitas, kemandirian, dan kepercayaan diri, serta kerja sama,” ujarnya.
Puncak dari semangat kewirausahaan ini terlihat dalam “Market Day” yang digelar bergantian, hari pertama untuk Kelas XI dan hari kedua untuk Kelas X. Market Day ini benar-benar disimulasikan seperti bisnis sungguhan. Termasuk, terdapat juga kupon belanja untuk promosi.

Setiap kelas, yang didukung penuh oleh Wali Kelas agar tercipta kekompakan, wajib membuat proposal usaha. Hal yang menarik, modal awal usaha mereka didapatkan melalui skema pinjaman dari BSA (Bank SMK Assa’adah), bank mini milik sekolah.
“Mereka belajar merencanakan usaha dan bisnis, mulai dari pinjaman hingga pengembalian dana setelah acara. Ini adalah pendidikan praktis dalam jual beli dan penawaran barang, terutama makanan dan jasa,” tambah Sumiati.

Selain bisnis, panggung OctoFest menjadi saksi antusiasme luar biasa siswa dalam Pentas Seni (Pensi), selain sebagai wadah ekspresi, juga sebagai ajang keberanian bicara. “Kami meminta minimal 5 anak tampil, tapi rata-rata lebih dari itu,” kata Sumiati menunjukkan antusiasme dan keberanian para siswa SMK Assa’adah.
Jadwal Pensi yang padat di hari Senin (Kelas X) dan Selasa (Kelas XI) menunjukkan beragamnya bakat yang dimiliki siswa. Mulai dari pementasan teatrikal yang kental budaya lokal seperti Teater Sumpah Pemuda (TKR), Dolanan Raminten (TPM), dan Prabuh Kelana Sewandana & Bujang Ganong (TPM 1), drama kabaret (TPM 5), hingga pertunjukan modern seperti Konser Si Kembar (Dangdut Show – TPM 4) dan tarian daerah seperti Tari Kecak (LPBK).

Kepala Sekolah berharap kegiatan ini menjadi solusi bagi salah satu kelemahan di dunia kerja, yaitu kurangnya keberanian bicara. “Dengan ini, harapannya mereka bisa lebih berani dan berekspresi,” imbuh Sumiati.
OctoFest dikemas selama empat hari penuh manfaat, mulai dari: Hari Pertama (Senin, 20 Oktober): Market Day Kelas XI dan Pentas Seni Kelas X. Hari Kedua (Selasa, 21 Oktober): Market Day Kelas X dan Pentas Seni Kelas XI, termasuk pementasan drama “detik-detik perobekan bendera oleh arek-arek Surabaya” dari TPM 2.
Hari Ketiga: Upacara Hari Santri, dilanjutkan pemilihan Ketua OSIS, MPK, dan Pengurus Komsat IPNU IPPNU SMK Assa’adah, sebagai ajang pendidikan demokrasi. Hari Keempat: Class Meeting dan lomba-lomba sebagai penutup untuk mempererat tali persaudaraan.
“Kegiatan ini juga memfasilitasi ekstra kurikuler seperti drumband, pencak silat, dan lainnya. Semua terfasilitasi dalam dua hari pensi dan kewirausahaan, ketiga pemilihan ketua osis, dan hari keempat lomba-lomba,” tutup Pak Adin, menegaskan bahwa OctoFest adalah pesta milik seluruh warga sekolah, yang diharapkan menumbuhkan rasa memiliki, merawat, dan peduli terhadap almamater.