Program BTQ SMK Assa’adah, Padukan Kurikulum Pesantren dan Kurikulum Industri

Qomaruddin Media

Qomaruddin Media

Seorang siswi SMK Assa'adah belajar membaca Alquran kepada guru yang sudah bersyahadah, Rabu 7 September 2022. Foto: QOM.

Qomaruddin.com — Melalui Program Belajar Tartilul Qur’an (BTQ), SMK Assa’adah menjadi sekolah yang tidak hanya memperhatikan pengembangan kualitas produktifitas siswa tetapi juga mengedepankan kualitas religius para siswa.

Waka Urusan Kurikulum, Abdul Qodir Muhammad Muhajir menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong diadakannya Program BTQ adalah keberagaman kemampuan baca Al-Qur’an para siswa dan keinginan mewujudkan siswa yang berkarakter Islami dan berakhlakul karimah.

“Input atau siswa yang masuk di SMK Assa’adah, kemampuan membaca Al-Qur’an-nya beragam, karena memang yang masuk di sini juga beragam, tidak hanya dari Madrasah Tsanawiyah, tapi juga dari SMP Negeri dan SMP Swasta yang pelajaran agamanya juga tidak sama dengan yang ada di madrasah. Kita juga ingin agar lulusan SMK Assa’adah mempunyai kualitas religius,” kata Muhajir, Rabu (07/09/2022).

Setelah melakukan koordinasi dengan Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin, Program BTQ SMK Assa’adah mulai diluncurkan sejak tahun 2014 dengan format ekstrakurikuler. Namun, untuk memaksimalkan minat dan kemauan para siswa, sekitar dua tahun yang lalu Program BTQ diganti pada jam ke-0 untuk siswa kelas 10.

Kepala Sekolah SMK Assa'adah Dra. Sumiati, Waka Urusan Kurikulum Abdul Qodir Muhammad Muhajir, dan guru pengajar di Program BTQ SMK Assa'adah berfoto bersama di depan gedung sekolah pada Rabu, 7 September 2022. Foto: QOM.

Selain Program BTQ, di SMK Assa’adah juga terdapat program tahfidz yang mendapat dukungan langsung oleh Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPP Qomaruddin).

“Yayasan (YPP Qomaruddin, Red) sangat banyak membantu kami, dan kita terbantu sekali karena program ini termasuk program percontohan dari yayasan sehingga sistem penggajiannya itu langsung dari yayasan termasuk juga tahfidz. Kita sekarang juga ada program yang juga binaan dari Yayasan,” imbuhnya.

“Diharapkan nanti anak memiliki target supaya bisa baca Alquran dengan benar dan baik, tidak hanya berkualitas secara kemampuan di bidang industri,” tambah Muhajir.

Untuk diketahui, lulusan SMK Assa’adah telah banyak diterima di beberapa perusahaan ternama. SMK Assa’adah juga tercatat melakukan MoU dengan beberapa perusahaan terkemuka, baik di level kabupaten maupun nasional, termasuk PT Smelting, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (Pengelola JIIPE), Auto2000, dan RSI Mabarot.

Sebelumnya, melalui program Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Assa’adah, perusahaan industri otomotif dan komponen manufaktur terkemuka di Indonesia, PT Indoprima Gemilang menyelenggarakan rekrutmen karyawan bagi lulusan SMK Assa’adah pada hari Senin (29/08/2022).

Pada gilirannya, koordinator BTQ SMK Assa’adah, Siti Nasrifah mengatakan bahwa antusiasme para siswa BTQ cukup baik, dan banyak pihak yang mendukung program tersebut agar mencapai target, termasuk para guru, wali kelas, hingga wali murid.

Seorang siswa SMK Assa'adah belajar membaca Alquran kepada guru yang sudah bersyahadah, Rabu 7 September 2022. Foto: QOM.

“Kita target dalam satu semester, kalau yang mulai dari jilid 1, kitab itu sudah selesai dalam satu semester. Sehingga semester genapnya sudah Al-Qur’an,” tutur Nasrifah, Rabu (07/09/2022).

Di samping Program BTQ, komitmen SMK Assa’adah untuk meningkatkan kualitas religius juga terlihat pada banyaknya kegiatan-kegiatan keagamaan yang dihadirkan, misalnya salat dhuha berjamaah, membaca surat pendek Al-Qur’an bersama, membaca asmaulhusna bersama, istigasah keliling, ziarah kubur, sowan kiai, pondok Aswaja, hingga pondok Ramadan.

“Selain itu, di SMK Assa’adah juga terdapat mata pelajaran Qur’an Hadist Baca Al-Qur’an (QHBA),” imbuh Nasrifah.

Dalam perjalanannya, Nasrifah mengatakan bahwa Program BTQ sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama dari wali murid, karena pelajaran Al-Qur’an juga harus diajarkan di rumah. “Jadi anak itu hanya belajar di sini dan di rumah tidak diulang kembali.”

Senada dengan Nasrifah, Muhajir juga berharap agar semua pihak terus mendukung peningkatan kualitas religius lulusan SMK Assa’adah.

“Harapannya semuanya mendukung. Guru-guru bisa memberikan support yang baik sehingga program ini bisa berjalan maksimal, terutama wali kelas terkait kehadiran, selain itu diharapkan siswa agar lebih antusias dan aktif. Insyaallah ketika anak ini aktif, maka akan selesai, artinya target bisa terpenuhi. Harapannya kepada wali murid juga bisa memberikan respon yang maksimal sehingga kita bisa berdiri dua kaki jadi tidak sendirian,” imbuh Muhajir.

Pewarta: Ipung / Editor: Farid.

Artikel Terkait

Leave a Comment