Menyiapkan Generasi Penerus Bangsa, MA Assa’adah Bekali Calon Lulusannya Dengan Penguatan Akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah

Qomaruddin Media

Qomaruddin Media

Pondok Aswaja MA Assa'adah 2024

Qomaruddin.com — Madrasah Aliyan (MA) Ma’arif NU Assa’adah sukses menggelar pembekalan akidah ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja) untuk siswa kelas XII yang dikemas dalam kegiatan bertajuk “Pondok Aswaja NU MA Ma’arif NU Assa’adah” pada Sabtu-Ahad (28-29/04/2024) kemarin.

Kepala Sekolah MA Assa’adah, Ismail Cholilur Rohman mengatakan kegiatan yang digelar di Aula MA Assa’adah itu bertujuan untuk memperkuat kembali serta membuka wawasan mengenai akidah aswaja kepada siswa kelas XII yang akan mengahadapi kelulusan.

“Kegiatan ini dilaksanakan agar para siswa memahami pemikiran-pemikiran dan aliran di luar aswaja serta bagaimana mereka sewajarnya membentengi diri dengan mempelajari dasar dan dalil yang mereka angkat (aswaja NU -red). Dan tak lupa agar para siswa diarahkan untuk memilih organisasi mahasiswa yang berhaluan ahlussunnah wal jama’ah,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, di hari pertama (27/04) diisi oleh dua orang pemateri, yaitu Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Bungah Abdul Qodir Muhajir Athoullah dan Ketua Aswaja Center MWCNU Bungah, Hasan Mahfudz.

Abdul Qodir Muhajir dalam materinya tentang ‘Qanun Asasi Nahdlatul Ulama’, mengatakan bahwa Qanun Asasi NU adalah tuntunan bagi warga NU dalam bersatu dan bersikap di setiap keadaan. Menurutnya, Qanun Asasi NU harus menjadi pegangan bagi warganya (warga NU -red) dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

“Qanun Asasi NU menjadi penting untuk dipahami agar nanti para siswa dalam melaksanakan segala sesuatu tidak terlalu ekstrim atau bahkan tidak terlalu liberal (bebas). Sehingga ini perlu untuk kita jadikan tuntunan khususnya bagi kita warga NU.” Tambahnya.

Hasan Mahfudz dalam giliran selanjutnya memberikan materi mengenai ‘ke-Aswaja-an’.
Sosok yang juga merupakan alumni MA Assa’adah dan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya itu mengawali materinya dengan pertanyaan dasar mengenai “apa itu aswaja?”.

Pada bagian ini, para siswa diberikan pemahaman mengenai paradigma dasar aswaja NU. Menurutnya, materi ini sangat penting agar nantinya para siswa mampu membedakan aswaja NU dengan aswaja yang dibawa oleh kelompok lain.

Di hari kedua (28/04) kegiatan dibuka dengan materi yang disampaikan oleh KH. M. Ala’uddin, Pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin yang berbicara mengenai ‘Pemikiran dan Gerakan Islam Garis Keras’. Materi ini disampaikan agar para siswa mampu mengidentifikasi lebih awal gerakan yang akan mereka pilih. KH. M. Ala’uddin mengawali penyampaiannya dengan akar sejarah, pola pikir gerakan Islam garis keras dan aliran-aliran yang memiliki haluan semacam itu.

Menurutnya, salah satu yang menjadikan ciri khas dari gerakan Islam garis keras adalah pemutlakan agama, yang kemudian akan mengarah pada pemaksaan dan kekerasan.

“Oleh sebab itu, jika dalam sebuah organisasi memiliki ciri pemikiran tersebut, maka pasti termasuk dalam Islam garis keras”, tegas Yai Ala’.

Materi selanjutnya yang sekaligus menjadi terakhir diisi mengenai ‘organisasi kemahasiswaan’ yang disampaikan oleh Agil Muhammad, salah satu alumni berprestasi dari MA Ma’arif NU Assa’adah.

Dalam materi tersebut, ia mengatakan bahwa di perguruan tinggi, akan ada banyak sekali organisasi mahasiswa baik intra kampus atau ekstra kampus yang tidak semuanya memiliki dasar atau berhaluan ideologi NU. Oleh karena itu pada gilirannya, Cak Agil (akrab disapa demikian -red) memberikan rekomendasi organisasi mahasiswa yang berideologi NU.

Hal ini menurutnya penting agar para lulusan MA Ma’arif NU Assa’adah nanti tidak salah dalam memilih organisasi kemahasiswaan.

Kegiatan ini kemudian ditutup oleh Waka Kesiswaan MA Ma’arif NU Assa’adah, Mariya Ulfah. Dalam kesempatannya, beliau menyampaikan kepada para peserta untuk selalu mengingat sebagai pribadi yang berkarakter NU dan beralmamater MA Assa’adah.

“Di manapun kalian, jangan sampai lupa asal kalian, yaitu MA Ma’arif NU Assa’adah yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah. Maka jangan lupa itu yang harus kalian pegang di manapun,” ujarnya yang sekaligus menutup seluruh rangkaian acara.

Penulis: Media MA Assa’adah
Editor: Qomaruddin Media

Artikel Terkait

Leave a Comment