Tingkatkan Literasi Keuangan, Puluhan Santri Qomaruddin Belajar Pasar Modal Syariah Bersama OJK dan BEI

Qomaruddin.com — Pada Selasa (23/5), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT. Phintraco Sekuritas bekerja sama dengan PC RMI-NU Gresik dan pesantren-pesantren di Gresik menggelar kegiatan Jariaah, Belajar Bersama Terkait Pasar Modal Syariah, di Aula SMK Assa’adah.

Program Jariaah ini merupakan program yang bertujuan memberikan edukasi dan sosialiasi pasar modal syariah kepada masyarakat khususnya, para pelajar dan mahasiswa. Kegiatan ini kemudian diikuti oleh kisaran peserta yang berjumlah kurang lebih 90-an siswa-siswi SMK Assa’adah, guru, dan mahasiswa Universitas Qomaruddin.

Gelaran ini merupakan yang kedua kali, yang sebelumnya diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Azhar para Jumat, 19 Mei 2023.

Sekretaris PC RMI-NU Gresik, Syamsud Dluha (Gus Syam) mengatakan bahwa program sosialiasi dan edukasi Jariaah ini menargetkan 5 titik.

“Tujuannya untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Gresik, khususnya guru dan ustaz di pesantren. Karena ternyata yang banyak menjadi korban pinjol itu guru dan ustaz. Targetnya 5 titik. Tapi bisa lebih,” tuturnya.

Wakil Rektor I Universitas Qomaruddin, M. Maghfur dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada OJK dan BEI atas sosialiasi dan edukasinya serta berharap agar terdapat tindak lanjut atas kegiatan ini.

“Di UQ ada Fakultas Ekonomi Bisnis Islam. Di SMK juga ada Jurusan Keuangan. Kalau ini di-matching-kan, di-link-an, insyaallah akan sangat berguna jika bekerja sama dengan OJK dan BEI,” kata Maghfur.

Di samping itu, Kasubbag Pasar Modal OJK Jatim, Rifnal Alfani juga menyampaikan apresiasi kepada Pondok Qomaruddin atas semangat dan antusiasme para santri dalam meningkatkan literasi keuangan.

“Kami sangat terbuka, mungkin dari adik-adik SMK Assa’adah, mahasiswa Qomaruddin, mungkin mau melakukan kunjungan ke kantor kami. Kami siap. Kami siap memberikan edukasi tentang jasa keuangan. Tiap Minggu selalu ada kunjungan,” tutur Alfani.

Pada gilirannya, Trainer Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Timur, Asikin Ashar mengatakan bahwa ada setidaknya 5 alasan mayoritas masyarakat Indonesia belum melek investasi, yaitu takut investasi bodong, minder, judi, bukan prioritas dan kurang informasi.

“Ada risiko dan keuntungan dalam inveatasi. Risikonya capital loss dan perusahaan yang dimiliki pailit. Tapi ada keuntungannya, capital gain, hak suara di RUPS, deviden, dan corporate action,” tutur Asikin.

Sementara itu, Trainer PT. Phintraco Sekuritas, Ardian Fajar menjelaskan bahwa Indonesia merupakan pasar ekonomi yang menjanjikan.

“Indonesia sekarang berada di urutan Ke-16 ekonomi dunia. Dan di tahun 2030, Indonesia diproyeksikan akan menyalip banyak negara Eropa seperti Jerman, dan berada di posisi 7,” katanya.

About The Author

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top